Dr.H. Edy Wuryanto Komisi IX DPR RI Bersinergi Bersama BKKBN, Kampanye Turunkan Angka Stunting di Kelurahan Sonorejo






Lintas Blora – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dr. H. Edy Wuryanto bersama BKKBN Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting yang bertempat di Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Blora, Senin (14/11/2022). Di hadiri Forkopincam,Lurah sonorejo,dan pengurus Partai PDI Perjuangan Blora, BKKBN Semarang dan masyarakat Kelurahan Sonorejo Blora.

Ketua Pokja Adpin Perwakilan BKKBN Jawa Tengah mengatakan,”
Kita harus bersinergi bersama seluruh elemen-elemen masyarakat, agar program ini bisa berhasil. Untuk mencapainya, tentunya massif mengadakan kegiatan sosialisasi seperti ini. Mengedukasi dan memberi pehaman kepada masyarakat akan bahaya stunting,” jelasnya.

Dikesempatan itu, Nasri Yatiningsing,KSE,MM Adpin BKBN juga menyampaikan terima kasih pada anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto,yang telah banyak berperan dan memberi dukungan dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Blora.

Tentunya kami berharap, anggota Komisi IX DPR RI dengan BKKBN kedepan terus bersinergi mendukung perogram kita sehingga banyak masyarakat mendapat manfaat dalam kegiatan ini dan percepatan penurunan stunting bisa kita capai,” harapnya.

Edy Wuryanto, mengatakan, bahwa anak Stunting merupakan anak kekurangan gizi dalam jangka waktu lama. Menurutnya bila bayi lahir tinggi dan beratnya kurang normal harus cepat diintervensi apakah asupan nutrisi ibu hamil kurang ataukah tidak mengerti tentang nutrisi, karena ASI memerlukan asupan nutrisi yang cukup.

Kalau asupan gizi atau nutrisi ibu bayi baik, maka kualitas ASI-nya juga akan baik. Sehingga biasanya resiko Stunting pada anak akan bisa diatasi. Maka intervensi yang dilakukan secara langsung sangat penting,” katanya.

Lebih lanjut Edy Wuryanto mengatakan, apabila Stunting ini diakibatkan oleh dua hal, yaitu sensitif dan spesifik. Apabila sensitif itu dari komunitas, dari lingkungan yang tidak sehat, tidak ada air bersih, sanitasi tidak layak, dan lingkungan yang kumuh tidak sehat.

Namun hal itu berbeda halnya ketika berbicara faktor spesifik, di mana faktor ini yang artinya dikarenakan sebuah faktor asupan nutrisinya betul-betul kurang dan juga pola asuh dari keluarga yang salah.

Kita lakukan sosialisasi ini karena ada beberapa faktor yang harus diketahui masyarakat untuk mencegah terjadinya stunting. Terutama memberi edukasi bagi ibu-ibu dan kepada adik-adik yang memasuki rumah tangga,” cetusnya. (Ambar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *