Lintas Blora – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Blora di Bulan April 2023 menggenjot pencapaian target porolehan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa yang ada di Kabupaten Blora.
Upaya ini dilakukan agar SDGs Desa bisa secara update untuk menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan di masing masing desa.
Melalui progam Gebyar Ramadhan 2023, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) berkesempatan melakukan sosialisasi Sustainable Development Goals (SDGs) Desa kepada masyarakat di alun- alun Blora.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Yayuk Windarti mengatakan hari ini Dinas PMD Blora melakukan sosialisasi SDGs Desa.
Dijelaskan Yayuk panggilan akrabnya , bahwa SDGs Desa adalah turunan SDG Nasional.
“SDGs Nasional sebanyak 17 Goal untuk SDGs ada 18 goal, goal yang terakhir adalah kelembagaan desa yang dinamis dan budaya desa yang agamis.” jelas Yayuk usai melakukan sosialisasi di Alun-Alun Blora , Sabtu, (08/04/2023).
Jadi, lanjutnya bahwa SDGdesa pendataan yang dilakukan anumerator masyarakat setempat dimulai dari tingkat desa, RT, keluarga sampai individu.
“SDGs Desa ada 18 goal dan 222 indikator yang kesemuanya nanti apabila data sudah dapat disusun maka bisa digunakan sebagai acuan oleh pemerintah desa (pemdes) untuk menyusun kebijakan RKPDes dan APBDes berdasarkan dari pendataan itu.” demikian ujarnya.
Apabila kita patuh terhadap data data tersebut, Insha Allah kemiskinan, stunting akan berkurang.
Kembali ia menegaskan, pokoknya SDGs Desa merupakan data yang bisa langsung dinikmati oleh masyarakat. Dimana mulai Tahun 2022, peta jalannya sudah ada.
Menurut laporan SDGs Desa baru mencapai 93 persen dan April ini memantapkan untuk mencapai 100 persen.
“Ini sesuai dengan target goal pendataan berdasarkan kesepakatan dengan Kemendes. April Insya Allah akan tuntas.” katanya.
Pihaknya berharap, melalui SDGs Desa ini, data bisa 100 persen update sehingga solusi terhadap permasalahan di desa bisa segera diatasi.
Usai Kemendes melakukan sosialisasi, tidak ada yang berhenti, artinya desa di 16 kecamatan masih proses.
“Dengan adanya data yang sudah ada maka perencanaan pembangunan selain memperhatikan prioritas nasional, propinsi dan kabupaten RPJMDesa sendiri bisa melihat SDGs ini.” tandasnya.
Selanjutnya, “Artinya dengan SDGs desa maka permasalahan dan solusi akan kelihatan, jangan sampai melakukan perencanaan tidak menggunakan data.” pinta Yayuk Windarti, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) tersebut.
Sekedar diketahui ,usai melakukan sosialisasi dan menjelang waktu berbuka Dinas PMD Blora juga membagikan 500 takjil kepada masyarakat di seputaran alun alun kota Blora. (Ambr)