Lintas Blora – Sedekah Bumi, merupakan warisan budaya dan adat peninggalan leluhur terdahulu yang wajib dilestarikan bagi seluruh komponen masyarakat. Tradisi Sedekah Bumi, merupakan salah satu bentuk ritual tradisional masyarakat yang sudah berlangsung secara turun temurun.
Sedekah bumi, merupakan wujud rasa syukur manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rejeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil bumi.
Sedekah bumi di desa Gersi dilaksanakan di Sendang Mbibis. Dimana paggelaran Wayang Kulit tersebut dilaksanakan pada siang hari di Sendang Mbibis peninggalan leluhur atau nenek moyang zaman dahulu sekaligus bancaan di sendang tersebut.
Demikian yang disampaikan Kades Dinal Candra Jim Stark,saat menyampaikan kepada awak media, acara Sedekah Bumi ini untuk mewujudkan rasa syukur kepada allah swt yang telah berupa nikmat dan juga hasil bumi yang berupa pangan, ucapnya.
Acara tersebut bertempat di Desa Gersi, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Rabu, (29/05/2024). Di mana tradisi di desa tersebut, diselenggarakan Wayang Kulit dengan Dalang Prayetno asal Kecamatan Bogorejo Blora dengan lakon Joko Tani dan yang identik menyanyikan tembang Jawa.
“Alhamdulillah, acara berjalan lancar, semua elemen dan tokoh masyarakat bersama-sama memanjatkan doa kepada Allah SWT pada acara Sedekah Bumi ini. Semoga, doa kita dikabulkan Allah dengan diberikan hasil pertanian yang melimpah,” ucapnya.
Sementara, Kepala Desa Gersi Dinal Candra Jim Stark mengemukakan, acara Sedekah Bumi, merupakan agenda rutin tahunan Pemdes dan masyarakat.
Dijelaskannya, Sedekah Bumi merupakan tradisi masyarakat yang dilakukan secara turun-temurun dari nenek moyang selama puluhan tahun.
“Tradisi sedekah bumi ini salah satu peninggalan leluhur dalam rangka mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan berupa hasil pertanian. Sekaligus sebagai upaya kami, dalam menjalin silaturahmi diantara masyarakat Desa Gersi” terang Dinal.
“Selanjutnya Dinal berharap, tradisi Sedekah Bumi dapat terus dilestarikan oleh masyarakat karena merupakan salah satu budaya lokal peninggalan leluhur. “Tradisi ini, juga sekaligus sebagai bentuk edukasi kepada generasi muda tentang budaya lokal yang ada. Yang memang syarat dengan unsur-unsur ke gotong-royongan, persatuan, dan rasa syukur,” pungkasnya.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Babinsa, Bhabinkhamtibmas, Kades Gersi, serta para perangkat desa Gersi Kecamatan Jepon dan para warga masyarakat. (Ambr)