LINTAS BLORA, BLORA KOTA – Pada masa lampau, pertanian Indonesia telah mencapai hasil yang baik dan memberikan kontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk menciptakan lapangan pekerjaan dan pengurangan kemiskinan secara drastis. Kondisi saat ini berbanding terbalik aktivitas pertanian kehilangan potensi untuk menciptakan tambahan lapangan pekerjaan dan peningkatan penghasilan. Karena dipengaruhi beberapa banyak Faktor penyebabnya.
Hal ini menjadi perhatian dan kepedulian Sentani Blora, tetap konsisten mengawal petani agar bisa menjadi petani yang sukses dan tidak hanya sekedar dimanfaatkan oleh beberapa kepentingan kapitalis yang realitanya petani saat ini mulai menjerit mulai dari hulu sampai hilir.
Sebanyak 50 Orang yang menamakan dirinya Sentani Blora perwakilan petani dari masing masing kecamatan menggelar Rembug Tani dengan tajuk “Ngobrol Ngopi Bareng Bupati” di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, berlangsungnya acara dengan menerapkan protokol kesehatan.
Audensi di buka langsung Bung Exi Koordinator Sentani Blora dan diterima Bupati Blora H. Arif Rohman. Dalam audensi ini ada beberapa pertanyaan yang disampaikan langsung oleh para peserta yang hadir terkait Pembahasan pupuk subsidi, hasil pertanian, persoalan petani terkait pupuk subsidi, bibit, hasil pertanian, pengairan, pemanfaatan pupuk organik, pengolahan, kartu tani, teknologi, membangun sistem pertanian dengan pasar, perlindungan kesehatan petani dan yang paling penting tentang kebijakan pemerintah akan pertanian itu sendiri. Sedangkan konteks pertanian sebenarnya adalah ketahanan pangan.
“Kenapa kami menginisiasi membangun sebuah ruang diskusi yang bernama Rembug Tani. Rembug Tani membangun sebuah komunikasi antara pemimpin dengan rakyatnya, konteksnya di sini adalah bupati Blora dengan petani petani Blora. Kita bangun ruang diskusi bagaimana seorang pemimpin bisa mendengarkan suara permasalahan petani langsung dari sumbernya, kadang-kadang pemimpin itu mendapatkan sumber informasi dari dinas pertanian, PPL tetapi kadang kadang dalam tanda kutip tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Dengan adanya Rembug Tani ini bupati bisa langsung mendengar sendiri permasalahan mulai dari hulu sampai hilir dan langsung dari petani,” ungkap Exy Koordinator Sentani Blora.
Lebih lanjut Ekseskusinya kedepan tindakan adalah manifestasi dari pikiran kita artinya rembug tani ini tidak hanya berhenti sampai disini bagaimana ide dan gagasan kawan-kawan yang dikemukakan malam ini itu bisa kita eksekusi kedepan.Bagaimana tentang tawaran petani untuk mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan dan sudah di sounding dengan Bupati Blora. Dan bagaimana kita mencoba menjaga predator alami yang jelas mulai dari hulu sampai hilir kita selesaikan permasalah permasalahan petani.
Menurut Exy, “Untuk meningkatkan semua ini, dulu kita membangun sistem pertanian dengan berintergrasi, contohnya terong nasugi Jepang artinya pasar dan harga suda dipersiapkan. Petani bisa menghitung kalkulasi untung rugi bisa didepan karena kalau kita bicara pertanian tidak hanya tentang pupuk, pengolahan, air, perawatan dan teknologi dan pasar juga penting, artinya semua ini adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam dunia pertanian. Kedepan Rembug Tani Ini kita agendakan mungkin 2 atau 3 bulan sekali untuk ngopi bareng dengan Bupati Blora, agar kedepan permasalah segera terurai,ini bagian solusi yang tepat dan efektif.”rdk