Musrenbang Kecamatan Kradenan Tetap Prioritaskan Infrastruktur

LINTAS BLORA, KRADENAN – Kegiatan pengakomodasian usulan-usulan untuk RKPD Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora tahun 2022 ini dilangsungkan di dua lokasi yang bersebelahan, yaitu di Gedung Serbaguna dan Pendopo Desa Sumber Kecamatan Kradenan. Acara ini dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 13.00 WIB pada hari Sabtu (20/2/2021).

Forum ini dihadiri 4 Anggota DPRD Kabupaten Blora dari Daerah Pemilihan (Dapil) 3 yaitu HM. Warsit, S.Pd, SH, MM (Hanura), Mujoko (PDI Perjuangan), Bibi Hastuti, SE (PDI Perjuangan), Meidi Usmanto (Golkar), sedangkan 4 anggota DPRD Kabupaten Blora lainnya berhalangan hadir.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutanya, Camat Kradenan Sutarso, S.Sos, M.Si mengatakan, “Setelah proses demokrasi pilkada ini selesai, kita sudah mendapatkan pemimpin yang baru, saya yakin bapak Arief Rohman dan ibu Tri Yuli Setyowati mampu memimpin Blora agar lebih baik, mari kita bersama-sama berusaha dengan kemampuan yang ada dan bekerja keras untuk membangun Kecamatan Kradenan, terutama infrastruktur jalan yang kondisinya sangat memprihatinkan.”

Sementara itu, perwakilan dari anggota dewan HM. Warsit, S.Pd, SH, MM mengatakan, “Kita semua harus tahu, RAPBD disusun melalui dua muara, yaitu Musrenbangdes atau visi misi bupati, dan Aspirasi DPRD. Proses ini adalah Buttom Up yaitu menggali gagasan dari bawah untuk diusulkan sampai tingkat yang lebih tinggi, sedangkan masalah Corporate Social Responsibility (CSR) yang selama ini sangat tidak terasa dampaknya, maka perlu adanya evaluasi peningkatan CSR. Untuk menyelesaikan masalah ini, kami siap memfasilitasi, dan untuk masalah kelangkaan pupuk saya mohon aparat penegak hukum untuk selalu memantau. ” komentarnya memungkasi.

Dalam penyampaian materi tim pemantau Kabupaten dari BAPPEDA Blora, dalam hal ini yang bertugas adalah Pujiariyanto, S.Hut, M.Eng menyampaikan, “Kondisi jalan di Kabupaten Blora belum bisa dibilang membanggakan, hanya 20% saja yang baik, itupun yang berupa cor rigid beton, sedangkan yang jalan aspal sudah buruk keadaanya. Hal ini dikarenakan keadaan tanah kita kembang susutnya tinggi, jadi sangat tidak cocok untuk jalan aspal namun cocok untuk jalan beton bertulang, untuk Desa Nginggil dan Desa Ngrawoh kami mohon untuk tidak mengusulkan infrastruktur dikarenakan terkena imbas pembangunan Bendungan Karangnongko, Desa Ngrawoh 63% terimbas sedangkan Desa Nginggil terimbas 60%.” (stw)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *