Pengrajin Tunggak Jati Bertahan dimasa Pandemi

Salah satu hasil karya pengrajin tunggak jati di Randublatung

LINTAS BLORA, BLORA- Hampir 10 bulan pandemi Covid-19 menyelimuti masyarakat sampai ke pelosok desa, dampak signifikan berpengaruh pada kondisi perekonomian warga. Perantau dari kampung yang biasanya mencukupi nafkah keluarganya dengan bekerja di kota kota besar, kini perusahaan yang bergerak pada bidang apapun kena imbas karena pandemi. Akhirnya mereka yang awalnya mencari pundi pundi ekonomi keluarga dikota harus berdiam dirumah saja.

Daya beli masyarakat tanpa penghasilan terus menurun, pemerintah dengan strategi menyalurkan bantuan sosial ataupun bantuan langsung tunai sejenak mampu menopang kebutuhan masyarakat untuk kebutuhan harian beberapa hari saja. Akhirnya secara nasional dampak itu berpengaruh melemahnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia . Pasti pemerintah terus berupaya keras untuk menangani hal itu, sehingga skema berbagai macam bantuan digelontorkan pemerintah dan unsur unsur lainnya yang benang merah tujuannya ada menolong masyarakat mencukupi kebutuhan sehari hari dimasa pandemi.

Bacaan Lainnya

Apakah kondisi itu juga berpengaruh pada kondisi para pengrajin tunggak jati di desa? Masuk jauh ke desa wilayah Blora selatan di desa Ngliron tepatnya, di desa tersebut banyak pengrajin tunggak jati (akar jati) menjadi berbagai bentuk kerajinan. Dari akar jati tersebut para pengrajin bisa membuat berbagai macam meubelair, aksesoris ruangan, atau berbagai macam ukir-ukiran dari bahan akar jati sesuai permintaan konsumen.

Pangsa pasar produk kerajinan akar jati desa Ngliron sudah mencapai kota-kota besar Indonesia bahkan hingga manca negara dengan kualitas produk grade A. Geliat produk kerajinan akar jati dari desa Ngliron semakin banyak dengan dukungan ketersediaan bahan yang melimpah, karena banyak akar dari sisa tebangan pohon jati milik Perum Perhutani.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *