LINTAS BLORA, JIKEN – Siang ini, Minggu Pahing 07 Maret 2021, Bupati Blora mengadakan pagelaran wayang Krucil di makam Janjang, Desa Janjang Kecamatan Jiken Kabupaten Blora. Hadir pada pagelaran tersebut, Bupati Blora, Ketua Komisi D DPRD Blora (A. Labib Hilmy), anggota komisi DPRD Blora (M. Aliuddin), Kepala Desa Janjang dan beberapa tokoh masyarakat Desa Janjang.
Bupati Blora yang akrab dipanggil Mas Arief menyampaikan bahwa acara ini adalah untuk memenuhi nadzar yang pernah diucapkanya sebelum proses pilkada 2020 kemarin. “Alhamdulillah, hari ini saya bisa menunaikan salah satu nadzar saya, mari kita berdoa bersama agar pembangunan di Kabupaten Blora ini berjalan aman, lancar dan berkah, membawa kesejahteran, kemakmuran dan ketentraman masyarakat Blora menuju Kabupaten Blora yang modern, maju, unggul dan berdaya saing.”
Sementara itu Ngasi, Kepala Desa Janjang, mengungkapkan rasa terima kasihnya dan bersyukur di Desa Janjang ini dijadikan pemenuhan nadzar Bupati Blora, “Pagelaran wayang krucil di makam Janjang ini merupakan tradisi turun temurun di Desa Janjang. Pertunjukan wayang krucil ini merupakan peninggalan dari Eyang Jatikusumo dan Eyang Jatisworo. Keduanya merupakan dua bersaudara dari Kesultanan Pajang, selain dikenal sakti mandraguna, Eyang Jatikusumo dan Eyang Jatiswara dikenal suka mengembara untuk menyebarkan agama Islam,” terangnya. “Mudah-mudahan Bupati Blora dan Wakil Bupati Blora diberikan kekuatan dan keselamatan dalam menjalankan amanah masyarakat Kabupaten Blora,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, A. Labib Hilmy, ketua komisi D DPRD Kabupaten Blora menambahkan bahwa makam Janjang ini merupakan salah satu destinasi wisata religi di Kabupaten Blora. Pemerintah Blora bersama Pemerintahan Desa Janjang sedang merencanakan pengembangan destinasi ini agar lebih menarik perhatian masyarakat untuk berkunjung, diantaranya adalah pembangunan infrastruktur jalan akses menuju ke Desa Janjang serta pembangunan Joglo dan revitalisasi di makam Janjang.
Acara diakhiri dengan tradisi manganan yang dipimpin modin Desa Janjang dan diikuti oleh para tamu undangan serta warga masyarakat sekitar. Seperti diketahui tradisi manganan adalah acara makan bersama sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan dan doa bersama untuk mendapatkan keselamatan, diberikan kehidupan yang damai, tentram dan dijauhkan dari malapetaka dan segala penyakit. (AF)