LINTAS BLORA, BLORA- Seorang perajin akar kayu jati asal Desa Cabak, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Yanto mengatakan, selama pandemi berlangsung pemasaran produksinya tetap berjalan seperti biasa.
“Untuk pemasarannya sendiri selama Covid-19 tidak ada kendala sama sekali. Karena pemasaran masih di daerah lokal seperti daerah Jepara, Jogja, Jakarta, Pati, Solo dan masih banyak lagi,” ujar Yanto kamis, (24/12/2020).
Dengan begitu, maka ekspor kerajinan kayu jati dari Blora masih tetap berlangsung. “Harganya variatif, mulai Rp 500 ribu sampai Rp 50 juta,” ujarnya.
Beragam produk berbahan baku akar jati yang di produksi Yanto meliputi bermacam karya dengan nilai estetika yang tinggi. Di antaranya mebel, aksesoris, maupun suvenir. Dalam produksi akar kayu jati ini Yanto memiliki 10 karyawan yang memiliki tugas yang berbeda-beda dalam bidangnya.
Untuk bahan baku, bukan hal yang susah. Karena kayu jati di daerah Kecamatan Jiken sendiri masih banyak dan mudah di dapatkan.
Perajin akar jati mendapatkannya dari Perhutani setelah menebang pohon dari hutan negara.
Pemkab Blora pun melarang jual beli akar kayu jati sebelum menjadi produk kerajinan. (frst)