
Lintas Blora – Dalam rangka memperingati hari TBC (Tuberkulosis) sedunia yang jatuh pada Jumat (24/3/2023), Komunitas Mentari Sehat Indonesia (MSI) Kabupaten Blora menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Blora membagikan brosur TBC dan coklat pada pengendara.
Lokasi bagi-bagi coklat dan brosur tersebut tepat di depan kantor Dinas Kesehatan Blora, pada Senin (20/3/2023) pagi. Staf Program SSR MSI Kabupaten Blora, Mochamad Amin Budiman mengatakan pihaknya melakukan bagi-bagi brosur dan coklat dalam rangka memperingati hari TBC sedunia yang bertepatan dengan tanggal 24 maret 2023.”Sebenarnya tanggal 24 maret besok, berhubung besok itu sudah puasa kita ajukan senin hari ini,” ucap Mochamad Amin Budiman kepada awak media di lokasi.
“Tujuannya kita mensosialisasikan agar masyarakat care sama TBC. Kemarin jumat kita melakukan screening massal dalam arti investigasi kontak ke seluruh PKM di kabupaten Blora,” tambah Mochamad Amin Budiman. Pihaknya juga menyosialisasikan bahwa TBC itu adalah penyakit yang menular tapi bisa diobati.
“Kemudian terapi pencegahan tuberkolosis (TPT), ini untuk mencegah anak umur 14 tahun ke bawah agar tidak tertular oleh penyakit TBC,” terang Mochamad Amin Budiman. Menurutnya, kondisi kasus TBC di Blora, selama kolaborasi dengan Dinkes, kasusnya masih tinggi. “Apalagi di daerah timur seperti Cepu , Kedungtuban, Blora ini masih tinggi.
Kebanyakan menyerang orang dewasa. Ini kita konsen di umur 14 ke bawah agar bisa memutus mata rantai itu, karena kenanya pas anak-anak imunya masih kuat, tapi setelahnya baru kena,” jelas Mochamad Amin Budiman.
“Harapannya, sesuai yang diinginkan oleh Gubernur Jateng Ganjar pranowo, tahun 2028 kita harus mengeliminasi TBC,” tutup Mochamad Amin Budiman.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinkes Blora, Joko Budi Heri Santoso mengungkapkan, kegiatan hari ini disupport oleh MSI Blora dalam rangka hari tuberkulosis sedunia jatuh pada jumat (24/4/2023).
“Hari ini sebagai momentum kita, untuk selalu waspada dalam rangka pencegahan, pengendalian TB paru, kita tahu bahwa TB paru jadi masalah global, masalah nasional, bahkan di Blora,” ungkap Joko Budi Heri Santoso.
“Angka kasus TB, ini masih kita ketemukan, ini perlu support bersama, ini PR kita bersama disupport dengan lintas program termasuk MSI,” imbuh Joko Budi Heri Santoso. Pihaknya berharap, program screening, pencegahan pengendalian TB benar-benar bisa dilaksanakan.
“Harapan kita di tahun 2030, program TB ini bisa kita kurangi bahkan di eliminasi,” ujar Joko Budi Heri Santoso. Pihaknya juga mengupayakan, dengan cara selalu bekerjasama dengan lintas sektor, keterlibatan dengan pemerintah daerah, dengan lembaga swasta, agama.
Khususnya, dari Dinkes dengan OPD teknis dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini sebagai garda terdepan. “Kita mengaktifkan kegiatan TB paru, nanti kita akan sasar masuk ke yang beresiko ataupun di investigasi otak yang penyakit TBC.
Begitu kita temukan kita screening, harapannya pasien kita ibati hingga sembuh. jangan sampai ada penularan lagilagi di masyarakat. “Intinya satu jargon wajib TBC, yakni TOS TB, temukan, obati sampai sembuh,” pungkas Joko Budi Heri Santoso.