LINTAS BLORA, JIKEN – Sejumlah petani di Desa Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Blora, mulai panen padi di tengah pandemi COVID-19, sehingga dapat meningkatkan ketersediaan pangan keluarga.
“Kami hari ini memanen padi seluas lima petak,” kata Samidjan (69) seorang petani, Desa Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Blora. Panen padi di wilayahnya itu seluas 50 ha, dan berlangsung sampai dua pekan ke depan, sehingga petani kini sibuk di areal persawahan.
Kebanyakan panen padi itu dari musim tanam November 2020 dan panen bulan Maret 2021, sebab benih padi yang ditanam varietas unggul dan bersertifikasi hijau dengan masa panen 100-110 hari setelah tanam (HST). Benih varietas padi yang dipanen itu jenis Ciherang, Cibogo, dan Inpari 1, karena produktivitasnya cukup tinggi. “Kami setiap panen itu untuk memenuhi ketersediaan pangan keluarga dan tidak dijual,” katanya menjelaskan.
Begitu juga Mulyadi (55) seorang petani di desa Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Lebak mengatakan bahwa panen Maret 2021 cukup bagus dan tidak terserang hama maupun penyakit tanaman. Bahkan, dia panen seluas 1,5 ha bisa menghasilkan sebanyak 11 ton gabah kering pungut (GKP), dan jika diakumulasikan menjadi beras bisa mencapai enam ton. Dari enam ton itu, kata dia, dirinya menjual beras sebanyak lima ton dengan harga Rp8.000/kg, maka bisa menghasilkan Rp40 juta.
Selama ini, empat hari terakhir saat panen padi tidak dilanda hujan walupun kadang mendung, dipastikan dapat menghasilkan keuntungan. Sebab, jika panen dengan curah hujan tinggi, maka petani akan merugi dengan padi membusuk, karena tidak bisa dijemur. “Kami berharap panen padi itu dapat diserap gabahnya oleh penampung yang bermitra dengan Perum Bulog setempat,” katanya menjelaskannya.(frst)