Lintas Blora – Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., minta kepada 354 Kios Penyalur Pupuk Lengkap (KPL) yang ada di Blora diminta untuk memberi pengertian kepada para petani terkait terbatasnya kuota pupuk bersubsidi di tahun 2023 ini.
“Tahun 2023 ini untuk kuota urea subsidi hanya 70 persen dari pengajuan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang disetujui pemerintah pusat.
Sedangkan NPK hanya 30 persen yang disetujui dari ajuan usulan RDKK. Untuk itu petani harus diberikan pengertian. Mengingat Blora juga merupakan lumbung pangan di Jawa Tengah,” tandas Bupati Arief, Senin (6/3/2023).
Orang nomor satu di Blora menyampaikan hal itu, di acara Silaturahmi Akbar Kios Pupuk se -Kabupaten Blora yang dirangkaikan Pelantikan Pengurus Asosiasi Pengecer Pupuk dan Pestisida Kabupaten Blora, di Pendopo Rumah Dinas Bupati.
Hadir para Camat dan stakeholder Pertanian, hingga perwakilan PT. Pupuk Indonesia Holding Company. Dalam kesempatan ini, Bupati Arief Rohman berpesan agar seluruh kios pupuk atau KPL (Kios Penyalur Pupuk Lengkap) bisa memberikan pelayanan terbaik kepada petani. Dikemukakan, saat ini ada 354 KPL di Blora.
“Saya pesan, keberadaan KPL ini dibentuk untuk membantu petani, menyejahterakan petani, untuk itu jangan mempersulit petani. Sering seringlah membangun komunikasi, baik dengan petani maupun Dinas terkait. Jika ada masalah bicarakan bersama, pasti akan ada solusi,” ucap Bupati.
Selain memberi pengertian kepada petani terkait terbatasnya kuota pupuk bersubsidi, Bupati juga minta kepada para KPL bisa menyalurkan pupuk subsidi dan non subsidi dengan baik sesuai regulasi yang ada.
Pertanian Organik Dengan adanya keterbatasan kuota pupuk kimia subsidi dari pemerintah ini, Mas Arief, demikian panggilan akrab Bupati Blora, akan terus mendorong agar program pertanian organik bisa terus dikembangkan.
Menyikapi musim panen yang sedang berlangsung, Mas Arief menyatakan siap untuk berkoordinasi dengan Bulog agar serapan gabah petani bisa dimaksimalkan sehingga dapat mencegah anjloknya harga panen petani.
“Tanggal 10 nanti juga akan ada Panen Raya oleh Pak Presiden yang dipusatkan di Ngawi, sebelum ke Blora. Sehingga kita akan minta Bulog untuk memaksimalkan penyerapan gabah petani kita agar harganya tidak anjlok,” sambungnya.
Sementara itu, Naryoto, Ketua Asosiasi Pengecer Pupuk dan Pestisida 2023-2027 yang baru saja dilantik, menyatakan kesiapannya untuk menyatukan koordinasi seluruh KPL agar bisa memberikan pelayanan terbaik kepada petani.
“InsyaAllah kami siap melaksanakan arahan Bupati. Kami siap untuk sesarengan mbangun Blora berkelanjutan dengan menyalurkan pupuk sesuai ketentuan. Apalagi ini mulai musim tanam kedua,” papar Naryoto. (Ambr)