Lintas Blora – Dinas Kesehatan Kabupaten Blora (DKK Blora) mengajak seluruh Puskesmas di Kota Sate untuk bersinergi dalam mencapai target di bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas). DKK menghadirkan empat perwakilan dari 26 puskesmas untuk berkoordinasi di Aula Pertemuan Mr. Green Seso, Jepon, kemarin (19/06/2023).
Kepala DKK Blora Edi Widayat melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dr Diah Pusparini mengungkapkan, koordinasi dengan pihak Puskesmas itu dilakukan dalam untuk mengajak sinergi agar target dan capaian bisa dicapai.
Lebih lanjut dr Diah mengungkapkan, setidaknya ada tiga seksi pada bidang yang dipimpinnya itu. Yaitu kesehatan keluarga dan gizi (Kesgazi), promosi kesehatan daerah (Promkesda), serta Kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, kesehatan olahraga (KLK2O).
“Terkait dengan program prioritas nasional, itu ada tiga program. Mulai dari angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan stunting. Di kesmas, yang terpenting indikator program prioritas nasional ya tiga itu,” ungkapnya saat ditemui awak media kemarin.
Karenanya, pihaknya turut mengupayakan agar Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, serta Angka Stunting bisa diturunkan. Termasuk dengan mengajak koordinasi Puskesmas-puskesmas se Kabupaten Blora.
“Selain itu, ada program yang nanti jadi andalan penilaian terkait kabupaten kota sehat (KKS) yang forumnya diketuai Bunda Aini (Ainia Sholichah, Red). Harapannya kita bisa dinilai dengan penghargaan Swasti Sabha Wiwerda,” lanjutnya.
Seperti diketahui, setidaknya ada tingkatan dalam penilaian KKS. Yaitu Padhapa, Wiwerda, serta Wistara. Keinginan untuk mendapatkan Wiwerda bukan tanpa dasar. Sebab sebelumnya saat pengajuan sudah diverifikasi provinsi dan dianggap layak maju di Wiwerda tersebut. “Tapi untuk penilainya yang menentukan pusat. Kita ga tau nanti dapat apa, harapannya wiwerdha,” terangnya.
Selain program-program prioritas tersebt, pihaknya juga ingin mengajak semua puskesmas agar selalu bersinergi dalam mewujudkan capaian target yang telah ditentukan. Termasuk menargetkan agar semua desa bisa memiliki sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dan semua masyarakat bisa menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). (Ambr)