Tiga Kecamatan di Blora Beresiko Tinggi Penyebaran Covid-19

KPU

LINTAS BLORA, BLORA – Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Blora total menjadi 6.880 orang. Berdasarkan monitoring data Covid-19 update Rabu 26 Mei 2021, jam 12.26 WIB.

Dari 6.880 kasus positif Covid-19 yang sembuh sebanyak 6.399 orang. Kemudian dirawat di Rumah Sakit 20, dirawat isolasi mandiri 116 orang. Sedangkan meninggal dunia, 345 orang. Pemeriksaan swab test telah yang telah dilakukan sebanyak 27.977 orang.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan zonasi, tiga kecamatan masuk kategori zona merah (risiko tinggi), yakni kecamatan Randublatung, Cepu dan Blora. Berikutnya, sembilan kecamatan zona kuning (risiko rendah), yakni kecamatan Todanan, Japah, Ngawen, Tunjungan, Banjarejo, Jepon, Bogorejo, Jiken dan Kradenan. Selanjutnya, empat kecamatan berzona orange (risiko sedang), yakni kecamatan Kunduran, Jati, Banjarejo, Kedungtuban dan Sambong.

Pemerintah Kabupaten Blora terus melakukan upaya dan menyampaikan himbauan kepada warga masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesahatan Covid-19. Vaksinasi Covid-19 juga terus dilaksanakan untuk warga masyarakat.

Infografis monitoring data Covid-19 diharapkan menjadi perhatian seluruh warga masyarakat Blora supaya tidak mengabaikan protokol kesehatan dan memutus mata rantai persebaran Covid-19 sebagai tanggung jawab bersama.

“Peta zonasi risiko persebaran per-kecamatan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat untuk saling mengingatkan,” kata Plt Kadinkes Blora Edy Widayat, S.Pd, M.Kes, MH, di Blora, Rabu (26/5/2021).

Disamping itu angka persebaran diharapkan dapat dijadikan kewaspadaan bersama. Semua masyarakat di Blora supaya tetap waspada dan tidak panik, tetapi mengikuti arahan Pemkab Blora tentang Protokol Kesehatan Covid-19 agar aman.

“Yaitu mengurangi keluar rumah bila tidak penting, mengurangi berkumpul dengan banyak orang, memakai masker, rajin melakukan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, mengurangi mobilitas, meningkatkan stamina tubuh dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Waspada klaster keluarga,” jelasnya.(frst)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *