
Lintas Blora – Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) kali ini bekerja sama dengan personil Pemadam kebakaran (Damkar) dan tim tanggap darurat serta penyamaan perspektif mengadakan pelatihan Petugas Pemadam Kebakaran di PPSDM Migas pada Senin (09/01/2023). Dan menggelar latihan gabungan, dan Focus Group Discussion (FGD) serta Fire Fighter Combat Chalange di halaman besar PPSDM Cepu Kabupaten Blora Jawa Tengah.
Pelatihan ini sangat perlu untuk dilakukan untuk mencegah potensi bahaya kebakaran di tempat kerja harus dikendalikan dari awal.
Untuk peserta latihan ini diikuti dari pemadam kebakaran wilayah terdekat yaitu
Kepala Satpol PP Blora, Kepala Dinas dan Penyelamatan Kabupaten Bojonegoro, Cepu Field Manager Pertamina EP, SSHE Superintendent Exxon Mobil Cepu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Kepala Satpol PP Kabupaten Ngawi, Kepala Satpol PP Sragen, Kepala Pelaksana BPBD Sragen, Kepala Satpol PP Tuban, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Kepala Pelaksana BPBD Rembang, Kepala Satpol PP Lamongan, Kepala Satpol PP Pati, Kepala Satpol PP Kudus, Kepala Satpol PP Grobogan, Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya, Generasi Manager PT Trans Pacific Petrochemical Indotama, Senior Vice Presindent (SPV) Teknologi PT Petrokimia Gresik.
Kepala PPSDM Migas Cepu Waskito Tunggul Nusanto menjelaskan acara ini digelar merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun ( HUT) Ke -57 PPSDM Cepu, dengan tujuan mempererat silahturahmi dan koordinasi bersama. Sebelum acara dimulai, tadi semua tim pemadam kebakaran konvoi keliling kota,” Tambahnya.
Sementara itu selain pelatihan tanggap darurat pemadam kebakaran, PPSDM Migas juga menggelar FGD dan menghadirkan narasumber dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Rembang dengan mengambil tema operasi bersama situasi krisis gagal teknologi.
Harapannya dengan diadakan pelatihan tanggap darurat dan pemadam kebakaran tersebut; agar setiap crew atau pekerja yang dapat mengimplementasikan pada emergency yang sebenarnya dan dengan jelas bisa mengetahui apa yang harus dilakukan sehingga tidak ada korban jiwa,” ujar Waskito Tunggul Nusanto. (Ambr)