Usaha Keras Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih untuk Masyarakat Desa Ngrawoh

LINTAS BLORA, KRADENAN – Desa Ngrawoh, adalah Desa di sisi selatan Kecamatan Kradenan berjarak sekitar 6 Kilometer dari pusat Kecamatan Kradenan.

Jarak yang ditempuh dalam waktu 30 menit (cukup lama) dikarenakan kondisi jalan rusak parah dan berada ditengah hutan yang masuk dalam Perum Perhutani KPH Ngawi.

Bacaan Lainnya

Bripka Wadi, Bhabinkamtibmas yang pernah bertugas di Desa Ngrawoh pernah mengatakan di hadapan Kapolda Jateng (26/2/2020), “Kendala kami di lapangan adalah akses jalan yang jelek dan ekstrim, serta tidak adanya sinyal, karena desa binaan kami dikelilingi hutan, sehingga susah dalam pengiriman laporan.”

Daerah yang merupakan perbukitan dan akses jalan yang sulit menyebabkan masyarakat sulit dalam pemenuhan kebutuhan air bersih.

Pemerintah Desa berusaha keras untuk pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat Desa Ngrawoh dikarenakan air adalah kebutuhan pokok.

Nyatanya Pemerintah Desa Ngrawoh menganggarkan dana sebesar Rp. 195.650.000,- (seratus sembilan puluh lima juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) dari sumber Dana Desa yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2020.

Pengambilan sumber mata air yang berjarak 1,5 Kilometer dari Kantor Desa dan berada di atas bukit yang masyarakat desa biasa menyebutnya “Belik Cino” yang terjal merupakan upaya yang begitu keras.

“Di latar belakangi rasa keprihatinan saya,setiap musim kemarau banyak warga desa kami ini mengambil air bersih untuk keperluan sehari-hari sampai masuk-masuk ke wilayah hutan, jadi kami merasa bersyukur sekali dengan adanya Dana Desa ini. Sehingga inisiatif saya untuk mengurangi beban warga untuk kebutuhan air bersih di musim kemarau bisa terlaksana. Dan warga pun turut senang dengan adanya hal tersebut,” ucap Purwondo (Kepala Desa Ngrawoh) menjelaskan.

Suwono, S.Ipem selaku Kasi.Pembangunan Kecamatan Kradenan mengatakan,”Ini adalah kepekaan seorang pemimpin yang amat sangat baik ketika membaca kebutuhan air bersih masyarakat desa yang kurang, di masa kemarau amat sulit mendapatkannya, dengan memanfaatkan sumber mata air “Belik Cino” yang tak pernah putus merupakan pemanfaatan Dana Desa yang amat sangat sesuai, saya sangat mendukung kegiatan ini”. (stw)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *