
Kue ini begitu kentara dengan hal-hal primordial dan tidak mengenal kasta sehinnga cocok untuk dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat.
Salah satu karyawan Siti Indasah mengatakan dalam sehari pembuatan gapit lima kilo tepung dan dua setengah gula,menjadi dua bungkus plastik besar dan setiap hari memasok di toko-toko pasar serta melayani pesanan untuk hajatan warga. Rabu, 15/02/2023.
Indasah juga mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk mengembangkan usaha gapit dan kembang goyang agar bisa melayani para penjual atau toko lebih banyak lagi ucapnya. Omset yang didapat biasanya satu hari memproduksi paling sedikit 5 Kg.
Wahyu Mulyaningsih Kepala Kelurahan Sonorejo menuturkan bahwa pembuat semprong gulung dan kembang goyang ini belum disentuh oleh UMKM dan kemarin sudah saya usulkan di Musrenbang Kecamatan Blora supaya mbk Siti Indasah lebih berkembang lagi dan berilegal juga punya nama dan harapan saya agar di sentuh oleh UMKM.
Lanjut Wahyu untuk pembuat semprong gulung bahwa saya senang sekali saat blusukan menemukan seseorang yang kreatif di Blora baru kali ini ternyata di Kelurahan Sonorejo. (Ambr)