LINTAS BLORA, TUNJUNGAN -Pondok Pesantren Al Banjari mengadakan acara Seminar Online (Webinar) yang bertajuk “Peran Orang Tua dalam Membentuk Karakter Anak” dengan menghadirkan 2 orang pemateri yaitu K.H. Nursalim Kasmany, Lc.M.H.I, selaku Pengasuh Pondok Pesantren Al Banjari dan Munif Chatib yang dikenal sebagai Praktisi Pendidikan sekaligus penulis buku-buku pendidikan populer, diantaranya: Sekolahnya Manusia, Gurunya Manusia, Orang tuanya Manusia pada hari Kamis (11/03/2021).
Kegiatan ini merupakan salah satu dari sekian banyak acara yang terdapat dalam rundown Haflah Khotmil Quran Wa Haul Masyayikh Pondok Pesantren Al Banjari 2021 bertempat di Aula SMA Islam Plus Al Banjari. Terletak di Dusun Klapanan Desa Tunjungan Kecamatan Tunjungan, Acara ini dihadiri 50 partisipan on the spot dengan penerapan protokol kesehatan dan 88 partisipan daring.
Acara webinar dimulai pukul 08.00 WIB. Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Al Banjari, dilanjutkan dengan penayangan video profil Pondok Pesantren Al Banjari beserta profil SD Tahfidz Al Banjari, profil SMP IP Al Banjari, profil SMA IP Albanjari dan profil Pena Emas Al Banjari.
Dalam kegiatan Webinar yang berlangsung, K.H. Nursalim Kasmany, Lc.M.H.I selaku pemberi materi pertama menyampaikan tentang peran orang tua dalam pembentukan ahlak anak. Ahlak menjadi poin penting yang dibahas oleh beliau. “Ada dua alasan mengapa akhlak menjadi titik tekan, alasan yang pertama, sumber kecerdasan manusia adalah akhlak, sedangkan alasan yang kedua, akhlak merupakan sumber peradaban manusia”. “Peradaban yang tinggi diperoleh dari akhlak yang tinggi pula. Hal tersebut terlihat dalam salah satu hadis yang berbunyi Innamaa Bu’istu liutammima makaarimal ahlak,” terangnya.
Lebih lanjut beliau menerangkan bahwa akhlak sangat berpengaruh terhadap tauhid, fikih, sosial kemasyarakatan, dan kenegaraan. Akhlak dibentuk dari masa usia dini anak, untuk itu pembinaan ahlak dimulai dari komunitas terkecil yaitu keluarga. “Di sinilah peran orang tua sangat berpengaruh terhadap ahlak sang anak,” tutup K.H. Nursalim Kasmany.
Mengamini K.H. Nursalim Kasmany, Munif Chatib selaku pemateri kedua juga menekankan pentingnya akhlak sebagai tantangan zaman 4.0. Beliau menyampaikan tantangan-tantangan anak abad 21, mulai dari adiktif gadget, adiktif pornografi, interpersonal dunia nyata rendah, depresi, dan profesi-profesi yang kini mulai digantikan oleh robot. Ditambahkan pula bahwa dibandingkan pengetahuan, ahlak merupakan akar diri manusia, “Orang sering menyamaratakan akhlak, moral, dan etika. Padahal ketiga hal ini nyata-nyata berbeda,” ujar Munif Chatib.
Menurut beliau berdasarkan makna, akhlak adalah perangai atau perbuatan. Sedangkan moral adalah nilai atau ketentuan baik dan buruk. Sementara etika adalah ilmu tentang baik dan buruk. Perbedaan ahlak, moral, dan etika jika dilihat dari sumber / dasarnya pun berbeda. Dilihat dari sumbernya, akhlak menurut beliau bersumber dari Alquran dan Assunah sedangkan moral dan etika bersumber dari adat istiadat atau hasil kesepakatan bersama. “Akhlak, moral, dan etika pun berbeda halnya jika dilihat dari sifat atau nilainya. Akhlak lebih bersifat universal dan abadi sedangkan moral dan etika bersifat lokal dan temporer”, Jelas Munif Chatib.
Di akhir penyampaian, beliau berpesan bahwa lingkungan yang paling dekat dengan anak adalah orang tua. Guru hanyalah imitasi atau tiruan dari orang tua. Maka dari itu Munif Chatib mengajak agar orang tua harusnya mampu menjadi teladan yang baik. “Orang tua teladan adalah orang tua yang mampu menasihati anaknya, mampu memberi pengetahuan kepada anaknya, serta mampu menjadi sahabat bagi anaknya,” pungkasnya. (af)